Paripurna Istimewa, dipimpin Ketua DPRD Rohul Kelmi Amri. Turut hadir pimpinan DPRD, anggota DPRD Rohul, Bupati Rohul H Sukiman, Sekda Rohul H Abdul Haris Lubis SSos.MSi, Plt Gubernur Riau diwakili Asisten II Bidang Ekbang Setdaprov Riau Masperi, mantan Bupati Rohul Ramlan Zas, pejabat Forkompinda Rohul, Ketua Lembaga Adat Melayu Riau Kabupaten Rohul H Zulyadaini, Roslaini Ismail Suko.

Selain itu, juga dihadiri anggota DPRD Provinsi Riau dari Daerah Pemilihan Kabupaten Rohul, seperti Hj Magdalisni Achmad, H Masgaul Yunus, Syamsurizal, Yulianti, Lampita Pakpahan, dan Rusli Ahmad, segenap‎ pejabat dan pegawai di lingkungan Pemkab, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, mantan Sekda Rohul Ir Damri, mahasiswa dan pelajar, serta undangan lainnya.

Paripurna sempat diwarnai insiden dengana aksi sejumlah mahasiswa, ketika Bupati Rohul H Sukiman menyampaikan sambutannya.

Kemudian, atas permintaan Ketua DPRD Rohul ke mahasiswa, akhirnya mahasiswa keluar dari Ruang Rapat Paripurna diantar Kepala Satpol‎ PP dan Damkar Rohul Andi Yanto, dan Kapolsek Rambah AKP Hermawan.

Rio Andri, salah seorang mahasiswa Rohul yang ikut aksi damai mengatakan‎, bahwa aksi protes mereka di Rapat Paripurna Pengumuman Hari Jadi ke-19 Kabupaten Rohul ingin menyampaikan 10 maklumat kepada Pemkab Rohul dan DPRD Rohul.

Dalam aksi itu, ada sejumlah poin yang ingin disampaikan ke pemerintah Kabupaten Rohul serta DPRD dalam rangka memperingati HUT ke-19 Kabupaten Rohulcv. Ada 10 maklumat yang ingin disampaikan ke Pemkab dan DPRD Rohul, yakni pertama meminta Bupati Rohul menepati janjinya untuk membangun desa dan menata kota.

Rio mengaku, mereka melakukan aksi damai di Rapat Paripurna karena ini merupakan moment yang tepat‎, karena Kabupaten Rohul sudah berusia 19 tahun, tentu pemuda harus diajak merumuskan dan ikut berkontribusi.

Sikapi aksi mahasiswa di tengah Rapat Paripurna, Bupati Rohul Sukiman mengatakan, Indonesia merupakan negara demokrasi, tetapi sebagai orang timur harus ada budaya. Terkait pengakuan mahasiswa bahwa masyarakat seperti dianaktirikan, seperti halnya di Kecamatan Rokan IV Koto, Sukiman mengatakan aspirasi mahasiswa seperti itu boleh-boleh saja.

Sukiman menyatakan, karena setiap pembangunan disesuaikan kondisi keuangan daerah. Namun demikian, perhatian pemerintah untuk Rokan IV Koto cukup banyak, seperti pembangunan jembatan antara Riau-Sumatera Barat, dan jembatan lain.

"Saya kira masalah kebebasan dalam demokrasi tidak apa-apa, tetapi kita orang timur, budaya harus tetap diperhatikan," sebut  Bupati Sukiman.

Ketua DPRD Rohul Kelmi Amri mengatakan, sebagai pimpinan rapat dirinya harus bertanggung jawab terhadap keberlangsungan Rapat Paripurna, dimana para pendiri dan para tokoh masyarakat hadir.

Menyikapi desakan mahasiswa agar segera dilakukan pemilihan Wabup Rohul, Kelmi mengatakan, soal Wabup Rohul ada di 4 Parpol koaliasi, namun belum menyepakati 2 nama. Selanjutnya nanti diusulkan ke Bupati Rohul, dan selanjutnya diserahkan ke DPRD Rohul.

"Sekarang yang mesti kita dorong empat Parpol (koalisi) sudah harus melakukan kesepakatan, tidak dalam posisi melihat salah satu sudut pandang saja, tapi harus komprehensif, dimana keterlibatan Parpol di sini," ucapnya.

Kelmi yakin, bahwa Bupati Sukiman juga menunggu usulan 2 nama calon Wabup Rohul dari Parpol koalisi‎. Demikian juga DPRD Rohul menunggu usulan nama dari Bupati untuk segera dibentuk Panitia Pemilihan Wabup Rohul.

Mengenai beasiswa di kepemimpinan sebelumnya, ungkap Kelmi, jadi temuan BPK‎. DPRD Rohul disarankan tidak membuat program yang sama, namun dewan tetap mendorong dan hal itu menjadi harapan masyarakat.

Tetapi, sesuai kewenangan, pendidikan tinggi saat ini ditangani pemerintah pusat, maka dengan kondisi keuangan Rohul yang terbatas, sehingga kemungkinkan program beasiswa belum jadi program prioritas Pemkab Rohul.

"Bukannya kita tidak mau berjuang soal hal itu, bolak balik kita rapatkan dengan Bappeda, kita sudah rapat dengan Dinas Pendidikan (Rohul)," ucapnya.

"Program ini memang yang menjadi dasar kita. Jika tidak terencana dengan baik kita khawatir kembali lagi terjadi persoalan yang sama.‎ Itu juga harus dipahami rekan-rekan mahasiswa," harap Kelmi Amri, dan mengaku sudah beberapa kali menjelaskan soal beasiswa ke mahasiswa.

Juga ditambahkan Kelmi‎ bahwa program beasiswa ini ke depannya harus menjadi PR Pemkab Rohul untuk membahas formula dan sasarannya, sehingga harus didiskusikan bersama. (adv)