PEKANBARU - Tak kunjung ditempatinya Pasar Higienis Jalan Teratai Kota Pekanbaru menjadi pertanyaan bagi pihak DPRD Kota Pekanbaru.

Pasalnya, jika yang menjadi alasan oleh pemerintah adalah karena pedagang yang tidak mau, maka seharusnya Pemerintah segera melakukan tindakan penertiban dan giring para pedagang agar mau masuk kedalam lapak yang sudah disiapkan dengan anggaran yang tidak sedikit itu.

"Pemko diminta segera fungsikan pasar higienis ini. Tertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di depannya dan suruh mereka berjualan di dalamnya. Saya yakin kalau semua pedagang masuk kedalam pasar otomatis masyarakat atau pembeli akan ikut. Jangan kucing-kucingan, sebagian jual di dalam sebagian di luar," ungkap Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Tengku Azwendi.

Sementara terkait alasan Pemko dalam hal ini Disperindag yang beralasa belum bisa tempati Pasar Higienis karena perlu direnovasi, harus dipertanyakan kembali, pasalnya pasar tersebut sudah selesai 100 persen direnovasi.

"Mita mempertanyakan komitmen Pemko untuk mengoperasionalkan lagi pasar tersebut. Pemko menunggu apa, kok belum dipindahkan PKL. Apalagi di sekitaran pasar kini sudah tumbuh rumput. Jika terlalu lama kita khawatir semakin banyak masalah," ungkap Azwendi.

Sementara terkait jumlah kios yang ada di pasar higenis hanya sekitar 150 hingga 160 kios saja. Sementara Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di tiga ruas jalan di sekitar Pasar Higienis yakni Jalan Teratai, Seroja dan Alamuddinsyah jumlahnya mencapai 400 pedagang, Azwendi sudah mewanti-wanti hal tersebut agar didata secara benar.

"Ini juga harus diatasi, data kembali keberadaan pedagang, juga lakukan sosialisasi berkala. Makanya dari awal, kita sudah wanti-wanti, agar Disperindag harus memastikan jumlah pedagang yang akan masuk. Sekarang pedagang sendiri yang lebih banyak dari pada kios. Kita harapkan, persoalan ini bisa teratasi dengan baik," ungkap Azwendi.

Penulis : Mimi Purwanti
Editor : Yusni Fatimah