PEKANBARU - Maraknya aksi kriminalitas sepertinya jambret dan begal sepanjang tahun 2017 ini perlu menjadi catatan oleh semua pihak, baik pihak kepolisian dan masyarakat. Perlu kerjasama agar tahun depan tindak kriminalitas bisa diminimalisir di Kota Pekanbaru.

Hal tersebut disampaikan oleh Ida Yulita Susanti SH MH, anggota Komisi I DPRD Kota Pekanbaru yang membidangi persoalan hukum dan pemerintah. Ia mengatakan, tindak kejahatan tersebut tidak hanya menjadi tugas pihak kepolisian semata, tetapi semua pihak, termasuk perangkat pemerintah terendah seperti RT dan RW.

"Tindak kriminal ini sudah luar biasa kita lihat. Ibaratnya sudah meresahkan masyarakat. Kami atas nama komisi I mengimbau mari kita bekerja sama dengan pihak kepolisian, untuk menghidupkan kembali Poskamling. Forum kepolisian dan masyarakat dan bersama-sama dan bekoordinasi memberantasnya," ungkap Ida, Kamis (13/12/2017).

Tambah Ketua Fraksi Golkar ini, begal dan jambret sangan meresahkan. Ia pun mengungkapkan juga cemas sama seperti masyarakat lainnya.

"Rasa aman sudah tidak seperti dulu. Jadi perlu penanganan khusus dari kepolisian untuk memberantas, minimal aparat kepolisian intens melakulan patroli atau kalau perlu memasang CCTV di titik-titik yang dianggap rawan tindak kriminalitas, tujuannya jika terjadi aksi kejahatan bisa langsung turun,"tegasnya.

Pihak Kepolisian harusnya memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada saat ini, seperti di Batam dan kora lain. Polresta setempat bisa saja menggunakan aplikasi seperti Panic Button yang berguna untuk mengadukan setiap kejadian dengan cepat dan langsung terkoneksi kesetiap Handphone pejabat utama seperti Polresta dan para anggota termasuk Polsek terdekat.

"Untuk Pekanbaru sendiri saya rasa aplikasi semacam ini sudah ada, tetapi mungkin kurang tersosialisi dengan maksimal sehingga banyak masyarakat yang kurang tahu. Tentunya kita berharap ke depan aparat terkait bisa memanfaat teknologi yang ada dan bisa menjadi salah satu cara untuk menekan angka kriminalitas," tutup Ida.

Penulis : Mimi Purwanti
Editor: Yusni Fatimah