PEKANBARU - Guna menjamin keamanan dan keselamatan saat melakukan mudik lebaran, para calon penumpang diharapkan dapat menggunakan angkutan resmi yang sudah memenuhi standar kelayakan untuk beroperasi.

Salah satunya yaitu menggunakan tranportasi jalur darat yang sudah tersedia, seperti di terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS) Pekanbaru. Karena disana masyarakat dapat lebih leluasa memilih angkutan darat sesuai tujuan dan yang pasti keamanan dan keselamatan para penumpang akan menjadi prioritas.

Demikian disampaikan oleh Zaidir Albaiza SH MH, anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Jumat  (1/7/2016).

"Gunakan angkutan resmi untuk angkutan lebaran. Sehingga pemudik bisa lebih aman dan nyaman, karena angkutan resmi memiliki standar dan juga jaminan untuk para penumpang," sebut Zaidir.

Selain memberikan rasa aman dan keselamatan para penumpang, Politisi PKB ini juga mengatakan ada keuntungan lain yang akan diperoleh para penumpang jika menggunakan angkutan resmi, yakni penumpang telah diasuransikan. Sehingga bisa terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan di tengah perjalanan.

"Kita harapkan masyarakat bisa menggunakan angkutan resmi buat mudik lebaran, karena sudah pastinya pihak angkutan akan bertanggung jawab terhadap kondisi penumpang hingga sampai tujuan. Makanya menggunakan angkutan resmi ini akan sangat banyak keuntungan ketimbang travel gelap," paparnya.

Bahkan kepada pemerintah seperti Dinas Perhubungan juga diminta untuk berperan aktif melakukan pengawasan dilapangan, terutama mengawasi travel-travel gelap serta para calo tiket yang berkeliaran.

"Masyarakat kita minta naik dan turun di terminal resmi yakni Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS) Kota Pekanbaru. Bukan naik di persimpangan jalan dengan armada mobil yang tidak jelas manajemennya, dan kepada pihak Dishub kita minta juga untuk menggalakkan razia di persimpangan jalan, karena kita lihat sangat banyak travel gelap yang menaikkan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat," imbaunya.

Penulis  : Mimi Purwanti
Editor    : Unik Susanti