Perlu Ada Surat Edaran Larangan Peringati Valentine Day
Dewan: Walikota Jangan Hanya Mengimbau Saja!
Jumat, 12 Februari 2016 - 11:35:00 WIB
PEKANBARU - Perayaan hari kasih sayang atau Valentine Day terus mendapat penentangan dari berbagai pihak. Pasalnya budaya barat tersebut identik dengan "pesta seks" dan hura-hura dan sangat bertentangan dengan ajaran agama islam.
Untuk itu, sebagai kota yang mayoritas muslim dan sarat akan budaya melayu bahkan didukung oleh visi pemerintah Kota Pekanbaru yang ingin menjadi Pekanbaru Kota Madani, sudah semestiya pemerintah daerah dalam hal ini Walikota Pekanbaru Firdaus ST MT mengambil ketegasan dalam membentengi para generasi muda, pelajar agar tidak ikut-ikutan terjerumus hal-hal negatif.
Untuk itu, kalangan legislatif di DPRD Pekanbaru menilai bahwa jika hanya sebatas imbauan tidak akan cukup memberi dampak, tetapi harus ada aturan yang mengikat yang dikeluarkan oleh walikota Pekanbaru untuk pegangan oleh intansi baik itu Disdik, pihak sekolah maupun pihak satpol PP untuk melakukan pengawasan dilapangan.
"Seharusnya memang begitu, Walikota mesti mengeluarkan surat edaran larangan merayakan valentine day, jadi kepada pihak kadisdik dan pihak sekolah ada pegangan atau dasar yang kuat buat mereka melarang. Karena yang menjadi sasaran dari Velentine Day itu memang pelajar yakni mulai dari anak SD, SMP dan SMA," jelas Mulyadi, anggota DPRD Kota Pekanbaru, Jumat (12/2/2016).
Menurut politisi PKS tersebut, Islam mewajibkan umatnya untuk saling mengasihi dan menyayangi semua makhluk kapanpun dan dimanapun bahkan terhadap hewan dan seluruh alam. Oleh karena itu idak ada makna hari kasih sayang dan lainnya. "Apalagi dengan munculnya penjualan coklat dan segala macamnya itu. Apalagi ada pernah terdengar kabar beli cokelatberhadiah kondom. Hal ini jelas sangat mengarah pada hal tidak baik," cetusnya
Pihaknya tetap meminta peran penting MUI untuk membentengi umat Islam, dan kepada masyarakat terutama para remaja untuk mengindahkan setiap larangan yang disampaikan oleh para tokoh masyarakat dan alim ulama, karena hal tersebut itu ada dasar sosiologisnya, kultural dan agama.
"Karenanya, menjadi haram jika umat muslim ikut-ikutan merayakannya, ini tugas kita semua untuk membentengi generasi muda kita, kita khawatir jika ini dibiarkan hal-hal seperti ini akan membudaya ditempat kita, jadi selain masyrakat kepada pemerintah harus tegas," pungkasnya.
Penulis : Mimi Purwanti
Editor : Unik Susanti
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :