PEKANBARU-Saat ini, Kota Pekanbaru dipenuhi oleh para pedagang jagung bakar, namun sayang ada segelintir pedagang yang terindikasi menyediakan tempat buat para pembeli berbuat ke arah yang negatif bahkan mengarah ke tindakan mesum.

Sebut saja dikawasan belakang Purna MTQ, kawasan Stadion Utama Riau (Panam) serta di Persimpangan Jalan SM Amin antara Terminal AKAP dengan Jalan Tuanku Tambusai.

Dimana pada malam hari, sering terlihat aktivitas para pedagang jagung, menyediakan kursi yang terlalu menjorok ke dalam. Tidak tersedianya penerangan jalan yang memadai diduga dapat memancing berbagai tindakan asusila.

Untuk itu, Komisi III DPRD Kota Pekanbaru meminta Pemerintah Kota  (Pemko) Pekanbaru untuk melakukan pengawasan di lapangan. Pasalnya, hal tersebut sangat mencoreng visi-misi Walikota Pekanbaru itu sendiri yakni ingin menjadikan Pekanbaru sebagai Kota Metropolitan yang Madani.

"Kepada pihak terkait baik itu Satpol PP dan yang lainnya bisa melakukan pengawasan yang lebih intens lagi ke lapangan, dan tempat tersebut yang terindikasi digunakan tempat maksiat atau mesum maka perlu ditertibkan. Karena kita menilai lebih besar mudarat daripada manfaatnya," tegas Zulkarnain, anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Rabu (10/2/2016).

Penulis : Mimi Purwanti
Editor : Yusni Fatimah