TELUK KUANTAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kuantan Singingi, Provinsi Riau menyesalkan ada warga meninggal dipatok ular karena tidak dapat pertolongan pertama sebab tidak tersedianya vaksin di Puskesmas.

"Kejadian ini sudah dua kali terjadi di Kecamatan Pangean, dua-duanya korban meninggal dunia,"ujar anggota DPRD Kuansing, Jefri Antoni kepada halloriau.com, Senin (11/9/2017).

Terakhir disampaikan Jefri Antoni, kejadian warga dipatok ular berbisa di Kecamatan Pengean terjadi Sabtu (9/9/2017) lalu. Dimana korbannya tidak mendapatkan pertolongan pertama vaksin dari Puskesmas setempat. Dan korban akhirnya dirujuk ke RSUD Teluk Kuantan.

Namun malang, korban yang merupakan warga Koto Pangean ini harus meregang nyawa karena tidak mendapatkan pertolongan pertama.  Kejadian serupa juga pernah terjadi beberapa bulan yang lalu, namun korban yang merupakan warga Pangean juga meninggal dunia.

Politisi Demokrat ini sangat menyesalkan kurangnya masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan sehingga meninggal dunia. "Apakah memang Dinas tak memiliki vaksin bisa ular ini,"ujar Jefri.

Karena saat dibawa ke RSUD Teluk Kuantan, juga tidak memiliki vaksin,"kita minta ini dievaluasi, kenapa vaksin ini sampai tidak ada,"katanya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kuansing Reza Tjahyadi yang dikonfirmasi halloriau.com, Senin (11/9/2017) mengatakan, setelah dicek di bagian program, kita memiliki vaksin,"kenapa Puskesmas tak ada komunikasi, seharusnya mereka cepat melapor karena kita ada vaksin,"ujar Reza.

Reza minta Puskesmas tanggap apabila ada kejadian seperti ini, dan melaporkan ke Dinas sehingga tidak terjadi korban. "Kalau ada kejadian warga dipatok ular segera laporkan, ini saya belum ada terima laporan sampai saat ini,"katanya.

Penulis : Robi Susanto
Editor : Yusni Fatimah