Tiga Tahun Tak Terealisasi
Pembukaan Kebun Tebu di Rupat Dipertanyakan
Selasa, 02 Februari 2016 - 14:10:22 WIB
RUPAT-Rencana pembukaan perkebunan tebu di sejumlah desa di Pulau Rupat, Bengkalis oleh PT.SMIC untuk mendukung pabrik gula di Kota Dumai, sampai sekarang tak kunjung terealisasi. Padahal perusahaan tersebut sudah tiga tahun lalu digadang-gadangkan, bahkan pihak perusahaan sudah mengantongi izin konsesi lahan dari Kementerian Kehutanan.
Anggota DPRD Bengkalis asal Rupat Syahrial ST, Selasa (2/2/2016) mengemukakan bahwa sampai sekarang pembukaan perkebunan tebu dalam skala besar mencapai ribuan hektar itu belum kunjung terwujud. Ia meminta Dinas Perkebunan dan kehutanan (Disbunhut) untuk pro aktif mempertanyakan masalah tersebut, karena diduga pihak perusahaan sudah mengantongi izin konsesi lahan.
"Seingat saya, sudah tiga tahun rencana pembukaan perkebunan tebu oleh PT.SMIC itu diketahui publik. Perkebunan itu untuk menopang industri gula yang dibangun di Kota Dumai, dimana Pulau Rupat akan menjadi daerah pensuplay bahan baku pabrik gula tersebut. Akan tetapi sampai sekarang realisasinya belum terlihat di lapangan,"ujar Syahrial.
Anggota Fraksi Partai Golkar dan Ketua Komisi II ini mengingatkan kepada Disbunhut Bengkalis untuk memantau perusahaan tersebut, karena kalau betul mereka sudah mengantongi perizinan lahan, jangan sampai disalahgunakan. Artinya, kalau perusahaan tersebut betul-betul ingin membuka perkebunan tebu, mereka juga harus bersosilisasi ke tengah masyarakat Rupat, bukan hanya ke Pemkab Bengkalis semata.
Sebelumnya sambung Syahrial, banyak perusahaan bermodus ingin membuka perkebunan kelapa sawit di berbagai daerah di Kabupaten Bengkalis, kemudahan mengantongi izin konsesi lahan ribuan hektar, tapi begitu selesai land clearing (pembesihan lahan,red), kayu habis kebun sawit tak pernah terwujud. Lantas, apakah benar perusahaan itu akan membangun pabrik gula di Kota Dumai juga perlu ditelusuri.
"Pemkab Bengkalis maupun pemerintah pusat jangan sekedar menerbitkan izin atau rekomendasi kepada perusahaan dengan dalih membuka perkebunan, tetapi sasaran mereka adalah kayu-kayu yang ada dilahan tersebut atau mengalihfungsikan lahan. Seperti di kecamatan Bukitbatu, ribuan hektar lahan kosong sekarang ditinggal begitu saja oleh perusahaan yang telah mengantongi izin perkebunan, namun mereka hanya mau mengambil kayu-kayu tanpa perlu membuka kebun kelapa sawit, termasuk kebun K2I milik pemprov Riau,"papar Syahrial mencontohkan.
Ketika hal tersebut dikonfirmasikan kepada Kepala Disbunhut Herman Mahmud, yang bersangkutan sedang berangkat umroh ke Mekkah. Sedangkan Kepala Bidang Produksi Disbunhut Wan Suryani yang coba dikonfirmasi beberapa kali tidak bisa dihubungi.
Penulis : Alfisnardo
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :