BENGKALIS-Rasanya sudah cukup banyak keluh kesah yang disampaikan masyarakat terkait kerusakan pantai pasir Andam Dewi Bengkalis. Tidak hanya lewat pemberitaan di sejumlah media massa tapi juga berbagai sentilan melalui media sosial dan lainnya. Sayangnya, sampai sejauh ini belum ada upaya dari pemerintah untuk memperbaikinya, dan kini kerusakan turap Andam Dewi semakin parah.
Tidak hanya soal taman pasir yang dibangun era Bupati H Syamsurizal itu saja yang dikhuatirkan warga, tapi juga berkubik-kubik pasir Andam Dewi tergerus ke laut. Seperti terlihat saat ini, di sisi taman atau turap yang rusak, terdapat seperti parit karena pasir timbunan sudah tergerus sedemikian banyak.
"Apa susahnya merawat taman sekecil ini, jauhlah lebih sulit membangunnya ketimbang merawat. Sudah berkali-kali dikeluhkan dan disampaikan masyarakat terkait kondisi taman Andam Dewi yang rusak, bukannya diperbaiki malah terkesan dibiarkan semakin rusak," keluh Lina warga Bengkalis, Minggu (15/1/2017).
Seperti terlihat, susunan batu dengan lebar satu meter dan panjang sekitar 100 meter pada sisi tengahnya patah. Susunan batu tersebut, selain digunakan untuk duduk santai karena di atasnya juga dibangun tempat duduk juga berfungsi untuk menahan timbunan pasir agar tidak tergerus ke laut itu.
Ketika susunan batu-batu itu patah, otomatis air pasang akan naik ke darat melalui patahan dan kini sudah terbentuk seperti parit. "Kalau dari tahun kemarin diperbaiki saya pikir kerusakannya tidak akan separah ini, tidak banyak pasir yang tergerus kelaut. Tapi lihatlah, kerusakannya semakin parah, entah sudah berapa ratus kubik pasir hanyut," kesal Lina.
Kondisi turap lapangan pasir Andam Dewi ini sebelumnya sempat juga dikeluhkan warga Rimba Sekampung, Fitra Budiman. Menurut pria yang akrab disapa Budi ini, akibat tidak ada perhatian dari Pemkab, tidak hanya pasir yang tergerus, benda-benda yang ada di atasnya seperti jalan setapak ikut rusak, dan tiang listrik ikut tumbang.
"Tengoklah, pasirnya hanyut karena tanahnya amblas dibiarkan begitu saja. Padahal berada di depan mata dan saban hari orang berkumpul di sini. Apa harus jebol semuanya baru diperbaiki. Jebol sedikit ini saja sudah puluhan kubik pasir yang dibutuhkan untuk menimbus seperti dulu lagi," ujarnya.
Bukan hanya merusak keindahan taman pasir, tapi kalau tetap dibiarkan tidak sedikit pasir yang dibutuhkan untuk menimbun tanah yang amblas. Kalau saja diperbaiki lebih cepat kerusakan yang terjadi tidak akan sebesar yang terlihat saat ini.
Dibangun era Syamsurizal, penimbunan bibir Selat Bengkalis tersebut sempat menuai berbagai sikap di tengah masyarakat, ada yang mendukung ada pula yang tidak sependapat. Namun berbagai keritikan akhirnya terjawab, setelah penimbunan selesai. Taman pasir itu terintegrasi dengan taman Andam Dewi dan taman Air Mancur. Kini, lapangan pasir itu menjadi tempat multi fungsi bagi masyarakat.
Penulis: Zulkarnaen
Editor: Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :