BENGKALIS - Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Bengkalis diminta untuk bertindak tegas terhadap nakhoda kapal Roro KMP Swarna Dharma dan KMP Aeng Mas yang menurunkan penumpang di pelabuhan Kargo Air Putih.
Selain itu, anak buah kapal (ABK) juga diduga melakukan pungutan liar (Pungli) berkisar Rp 20 ribu sampai Rp 30 ribu persepeda motor, karena menurunkan sepeda di lokasi sandar kapal ferry roro di pelabuhan kargo yang jelas-jelas tidak diperbolehkan.
"Kondisi rusaknya dolpin dermaga lama pelabuhan Roro Air Putih Bengkalis, dimanfaatkan ABK kapal roro untuk mencari keuntungan. Kondisi dermaga pelabuhan Kargo yang tinggi memaksa pengguna jasa menambah ongkos langsir kendaraan Rp 30 perkendaraan motor, dan kita menilai itu sudah masuk ranah pungli, karena sepeda motor dan orang yang menyeberang membayar tiket," tegas Firman, salah seorang warga Bengkalis, Rabu (26/10/2016).
Menurutnya, KSOP Bengkalis harus mengambil tindakan tegas terhadap nakhoda berikut ABK kapal yang yang melakukan pelanggaran. Selain dugaan pungli terhadap pemilik kendaraan, kapal roro yang merapat di pelabuhan kargo juga dipertanyakan, karena menyangkut aspek keselamatan penumpang dan kendaraan.
"Harus ada tindakan tegas dari KSOP terkait dugaan pungli dan lokasi sandar kapal. Kondisi rusaknya dolpin roro di pelabuhan lama Air Putih jangan dijadikan ajang mencari kesempatan. Karena masyarakat pengguna jasa sudah dirugikan dari sisi waktu antrian, kemudian biaya ekstra yang dikeluarkan saat turun kapal,"ungkap Firman, yang juga politisi PPP tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Tata Usaha KSOP Syafrizal, menegaskan aktivitas penurunan penumpang di Pelabuhan Kargo merupakan pelanggaran. Pelabuhan Kargo bukanlah dermaga resmi untuk menurunkan penumpang.
"Terkait kejadian itu, kita akan proses dan kita panggil pihak bersangkutan soal kejadian malam tadi. Kenapa harus seperti, kenapa harus menurunkan penumpang disitu tanpa kordinasi sama KSOP, kalau terjadi apa-apa bagaimana, " tegas Syafrizal, Rabu (26/10/2016).
Sebelumnya, Selasa (25/10/2016) dua Armada penyeberangan diduga Swarna Dharma dan Aeng Mas melakukan aktivitas penurunan penumpang dari Roro Sungai Selari ke Bengkalis tidak seperti biasanya.
Keduanya, menurunkan penumpang yang semua menggunakan sepeda motor di pelabuhan Kargo. Alasannya, kapal tidak bisa merapat di dermaga II Roro Air Putih karena kondisi air laut surut.
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)