BENGKALIS - Desa Wonosari Kecamatan Bengkalis, dijadikan desa pilot project pembuatan blocking canal (sekat kanal) oleh pihak Polda Riau. Langkah ini upaya mengantisipasi dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Area yang menjadi percontohan merupakan lahan gambut yang berada di Jalan Wonosari Tengah, Dusun Tanjung Sari di sepuluh titik.
Pembuatan sekat kanal ini mulai dilakukan Jumat (5/2/2016) yang diikuti Kapolres Bengkalis, AKBP Aloysius Supriyadi, Kepala Satuan (Kasat) Pembinaan Masyarakat (Binmas), AKP Anindhita Rizal, Kepala Desa Wonosari, Suswanto, anggota Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), Perlindungan Masyarakat (Linmas) dan aparat desa, serta beberapa masyarakat setempat dan dibantu beberapa karyawan dari PT Meskom Agro Sarimas (MAS).
Kehadiraan bhabinkamtibmas untuk mempelajari cara pembangunan sekat kanal agar bisa diterapkan di wilayah tugas mereka. Bhabinkamtibmas yang diikutsertakan adalah perwakilan dari delapan kecamatan se-Kabupaten Bengkalis.
Kepala Polres Bengkalis, AKBP Aloysius Supriyadi, mengatakan, penetapan Desa Wonosari sebagai daerah percontohan pembuatan sekat kanal untuk mengantisipasi karhutla. Mengingat, selama ini Desa Wonosari merupakan salah satu daerah langganan karhutla.
"Dengan adanya sekat kanal ini diharapkan bisa memberi kelembaban lingkungan tanah agar tidak kering, sehingga mencegah terjadinya kebakaran. Meskipun terjadi kebakaran, namun dengan adanya sekat kanal ini dapat membantu pihak Pemadam Kebakaran (Damkar) dalam memenuhi kebutuhan pasokan air, sehingga api dapat segera dipadamkan," jelasnya.
Kapolres mengimbau warga untuk bersama-sama membersihkan lingkungan sekat kanal agar aliran air dapat berjalan lancar. Selain itu masyarakat juga disarankan agar tidak membuang puntung rokok dan membakar sampah sembarangan dan hal-hal lain yang dapat menyebabkan kebakaran.
Sementara itu Penjabat (Pj) Bupati Bengkalis, Ahmadsyah Harrofie, menyambut baik atas penunjukan Desa Wonosari sebagai percontohan sekat kanal.
"Tentunya sebagai daerah percontohan, menjadi sebuah tantangan bagi masyarakat dan segenap aparatur pemerintahan untuk bersama-sama mengambil langkah sejak dini mencegah karhutla di daerah ini," katanya.
Pembuatan sekat kanal pada saat ini, sambung Ahmadsyah, dinilai tepat dilakukan pada musim hujan. Ketika memasuki musim kemarau atau panas, air di kanal tidak terbuang begitu saja, sehingga permukaan tanah gambut tetap lembab.
"Hendaknya langkah pihak kepolisian ini diikuti masyarakat. Sebab langkah ini sebenarnya sudah diterapkan oleh orang-orang terdahulu, hanya saja saat ini sudah mulai diabaikan," ucap Ongah Ahmad, sapaan akrab Pj Bupati Bengkalis.
Penulis : Zulkarnaen
Editor : Unik Susanti
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :