BENGKALIS - Bupati Bengkalis,Amril Mukmin mengharapkan dengan adanya Program Desa Peduli Gambut (DPG) dapat mengembalikan fungsi ekologi lahan demi kepentingan masyarakat di daerah pesisir Provinsi Riau itu.

"Dengan melibatkan masyarakat akan diketahui kebutuhan masyarakat di wilayah restorasi gambut tersebut tidak hanya melulu perbaikan lingkungan, tetapi masyarakat juga lebih berdaya, dan ekonominya lebih maju,” ujar Amril Mukimin usai acara penandatanganan nota kesepahaman antara Vice President Environment PT. Chevron Pasific Indonesia bersama Deputi Bidang Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan Badan Restorasi Gambut Republik Indonesia di Pekanbaru, Kamis.

Dikatakan Bupati, DPG yang terintegrasi sebagai upaya pengurangan risiko bencana serta adaptasi dan mitigasi perubahan iklim juga melibatkan Kabupaten Bengkalis bersama 4 daerah lainnya, yakni Kabupaten Rokan Hilir, Siak, Kampar dan Kota Dumai.

"Program yang dicanangkan oleh Badan Restorasi Gambut (BRG) Republik Indonesia ini memasukkan dua kecamatan di Kabupaten Bengkalis sebagai Desa Peduli Gambut bersamaan dengan sembilan kecamatan lainnya.

"Kedua wilayah tersebut yakni Kecamatan Mandau dan Kecamatan Bathin Solapan yang penentuan desa nya masih dalam tahap pertimbangan pihak BRG," ungkap Bupati dikutip antara.

Dampak perubahan iklim secara langsung memengaruhi tingkat risiko bencana bagi masyarakat di sekitar ekosistem gambut, menilik hal tersebut Bupati Amril mendukung penuh Program BRG di terapkan di Kabupaten Bengkalis.

"Pemerintah Kabupaten Bengkalis mendukung pelaksanaan restorasi gambut berbasis desa dan kawasan melalui Desa Peduli Gambut ini. Alasannya, program ini dapat mengintegrasikan pemulihan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat," ucap Amril.

Selain itu, dengan adanya program Desa Peduli Gambut, selanjutnya akan dilaksanakan edukasi dan sosialisasirestorasi ekosistem gambut sertapembangunan infrastruktur sumur bor di Kabupaten Bengkalis. (*)