BENGKALIS – Kerusakan jalan poros di wilayah Bengkalis bagian timur semakin lama semakin bertambah. Salah satunya adalah jalan poros Ketamputih yang menghubungkan desa-desa lain. Setidaknya ada 2 KM kondisi jalan yang mengalami kerusakan cukup parah.

Kerusakan parah terjadi di sekitar SMA 5 Ketamputih, tepatnya di Dusun Sungai Gadung Desa Ketamputih Kecamatan Bengkalis. Tidak hanya berlubang, tapi besi-besi angker juga keluar dan sangat berbahaya.

Tidak hanya masyarakat Desa Ketamputih yang merasakan dampak kerusakan jalan tersebut, desa-desa di bagian timur pulau Bengkalis, seperti Kelemantan, Sekodi, Palkun juga merasakan kesulitan.

“Tidak ada jalan alternatif yang bisa kami lewati, jalan poros inilah satu-satunya. Jadi, semua orang merasaka dampak akibat rusaknya jalan ini. Masyarakat petani kesulitan membawa hasilnya. Pedagang, anak-anak sekolah juga puluhan guru yang saban hari lalu lalang di jalan ini juga mengalami kesulitan,“ ujar H Sabran, Senin (17/9/2018).

Tokoh masyarakat Desa Kelemantan ini mengaku sering menjadi tempat keluh kesah  masyarakat dan para guru yang mengajar di Sungai Gadung, Kelemantan dan Sekodi. Sebab, mau tak mau mereka harus melewati jalan tersebut. ”Jadi, mohonlah Pemkab Bengkalis memperbaiki jalan ini, kasihan masyarakat, azab kami,” pintanya.

Nasib naas pernah dialami Misri (41) saat pulang ke rumah ibunya di Desa Kelemantan. Ban mobilnya tertancap besi angker dan terpaksa diganti di tengah jalan. ”Lubangnya dalam, kalau musim hujan begini kondisinya tergenang, jadi kita tak tahu kalau di dalam air tergenang itu ada besi angker,” katanya.

Baik Sabran maupun Misri tidak tahu apakah tahun 2018 ini akan ada perbaikan atau peningkatan kondisi jalan. Bila tidak ada perbaikan, dikawatirkan jalan poros tersebut akan semakin hancur bahkan putus.

“Bapak-bapak dewan, tolonglah, sekali-sekali cek ke lapangan. Kalau memang harus diperbaiki mohonlah diperjuangkan. Sudah banyak yang terguling di tengah jalan, jangan sampai memakan korban lebih banyak lagi,” harap Sabran.

Penulis : Zulkarnaen
Editor  : Fauzia