Honorer Resah, Beredar Isu Gaji Honor Turun Tinggal Rp800 Ribu
Minggu, 18 Maret 2018 - 13:59:48 WIB
BENGKALIS - Tenaga honorer di lingkup Pemerintah Kabupaten Bengkalis resah karena beredar isu kalau gaji honor mereka tahun 2018 akan diturunkan menjadi Rp800 ribu per bulan. Isu tersebut muncul seiring dengan realisasi dana trasfer pusat ke daerah yang semakin mengkhuatirkan.
"Macam mana kami tak khawatir, untuk tahun 2018 ini saja kami belum ada nerima honor. Muncul pula itu honor mau dipotong tinggal Rp800 ribu,” keluh salah seorang tenaga honorer inisial N kepada wartawan, Sabtu (17/3/2018).
Dikatakan, biasanya dirinya menerima gaji honor sebesar Rp1,4 juta karena tamatan SMA. Kalau tamat D3 apalagi S1 menurut dia honornya lebih besar lagi. “Kalau sempat dipotong tinggal Rp800 ribu, bukan kami tak ikhlas, tapi dengan kondisi ekonomi seperti sekarang tentu susah kami nak ngatur keuangan,” katanya.
Terkait dengan isu turunnya gaji honor tersebut, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kabupaten Bengkalis, Johansyah Syafri sudah mendengarnya. Tidak hanya mendengar, bahkan sudah ada tenaga honor yang mengirim pesan messenger ke akun facebook miliknya.
“Assalamuaikum, Pak! saya tenaga honor daerah. Saat ni beredar informasi dari teman-teman sesama honor daerah yg mengatakan gaji honor daerah turun menjadi Rp800 ribu per bulan. Benarkah Pak info tersebut? Mohon penjelasannya, Pak. Terima kasih," ujar pemilik akun facebook berinisial YA yang dikirim ke Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kabupaten Bengkalis, Johansyah Syafri.
Johan mengatakan sejauh ini tidak ada kebijakan tersebut. Termasuk rencana untuk itu. “Kami sudah tanya ke Bupati Bengkalis maupun Sekretaris Daerah. Pembayaran honorer di daerah ini tetap mengacu kepada yang sudah dianggarkan dalam Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bengkalis tahun anggaran 2018,” jelas Johan.
Dicontohkan Johan, dalam DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) Diskominfotik, alokasi anggaran untuk honorer dalam kegiatan untuk pendidikan SLTA tetap Rp1,4 juta, D3 Rp1,6 juta dan S1 Rp1,8 juta.
“Sampai hari ini belum ada surat atau pemberitahuan lisan maupun tertulis yang kami terima bahwa ada pengurangan menjadi Rp800 ribu seperti informasi yang dipertanyakaan YA tersebut. Karena itu dapat kami pastikan informasi itu hoax (bohong),” tegas Johan.
Terkait banyak informasi yang kerab menyesatkan yang berkembang di tengah masyarakat, Johan berharap masyarakat untuk ‘tabayyun’. “Klairifikasi dahulu. Jangan langsung dipercaya mentah-mentah. Sebab hari ini tak sedikit informasi yang bohong dan dibangun berdasarkan opini,” harapnya.
Terkait kebijakan Pemerintah Kabupaten Bengkalis misalnya, sambung Johan, hal tersebut diantaranya dapat diklarikasikasi ke Diskominfotik. “Ke kami pribadi pun bisa. Misalnya melalui layanan messenger di facebook seperti yang dilakukan Ya. Insha Allah akan kami tanggapi secepatnya,” tutup Johan.
Penulis: Zulkarnaen
Editor: Budy
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
BERITA LAINNYA |
|
|
Bakal Telan Biaya Rp1,8 Miliar, SDN 83 Pekanbaru Segera Dibangun Pasca Terbakar Harga Komoditas Pertanian di Riau Stabil, Pinang Kering Tetap Rp4.400/Kg Pj Wako Bakal Berganti, Sekdako Tegaskan ASN Pemko Pekanbaru Tetap Produktif Edaran Disdik Riau Melarang Acara Mewah Perpisahan Sekolah, Ini Respon PGRI Riau Genjot Pendapatan Daerah, Bapenda Kepulauan Meranti Upgrade Aplikasi Sitanjak
|
|
Pj Sekdaprov: Otda untuk Kesejahteraan dan Demokrasi Digrebek, Bandar Narkoba Kampung Dalam Pekanbaru Tunggang Langgang Lompat ke Sungai Siak Alumni Angkatan I, Sovia Septiana Wakilkan Caleg Terpilih dari Riau Hadiri Halalbihalal Golkar Institute Sambut Pilkada Serentak 2024, HKR Dorong Generasi Muda Rohul Turut Berpolitik Ikut Halalbihalal Polresta Pekanbaru, Ini Pesan Kapolda Riau untuk Personel
|
Komentar Anda :